Terperangkap Profesi Manusia Unik

“Sebenarnya saya termasuk orang yang unik atau orang yang biasa-biasa saja?”. Hal ini sering sekali hinggap dalam pikiranku yang hingga kini masih dibuat ragu untuk menjawabnya. Tapi seperti itulah hal yang sering saya tanyakan pada diriku sendiri. Jika ada orang yang bertanya padaku mengenai apa yang kamu inginkan, apakah mau menjadi orang yang unik atau lebih tertarik menjadi orang yang biasa saja ?, dengan yakin pasti saya menjawab ingin menjadi orang yang unik. Mungkin kalian ingin tau kenapa ?.

Menurut saya, orang yang unik sama dengan orang yang spesial dilihat dari berbagai aspek. Jika kita menengok kembali saat kita sekolah di SD dulu, siswa yang unik pasti akan selalu menjadi pusat perhatian. Masih ingat teman sekolah anda ?. Siswa yang terkenal bodoh tentu akan lebih dikenal oleh guru dibandingkan dengan orang yang biasa-biasa saja. Begitu juga siswa yang pintar, atau mungkin siswa yang imut rupanya, akan lebih mudah dikenal oleh lingkungan di sekitarnya. Betul tidak ??.

Satu lagi fenomena penting yang terjadi, kalau kita amati umumnya orang-orang besar merupakan orang-orang yang unik dan berbeda dibandingkan dengan orang lain. Siswa yang ketika masih kecil sering menjadi bahan lelucon teman-teman sekelasnya, siapa yang tahu ketika sudah besar dia menjadi CEO sebuah perusahaan terkenal dan bonafid atau menjadi orang besar dikemudian hari. Rata-rata para pengusaha juga bukan merupakan orang yang biasa-biasa saja, melainkan merupakan orang-orang yang unik dan berbeda.

Itulah alasan saya memilih menjadi orang yang unik, dibandingkan dengan orang yang biasa-biasa saja. Tapi sampai detik ini, saya juga masih bingung apakah saya termasuk orang yang unik?. Tentu saya membutuhkan bantuan jawaban dari anda semua. Meskipun berada dalam lingkaran kebimbangan, saya toh selalu berusaha melakukan semua tugas dan pekerjaan dengan sungguh-sungguh sesuai kemampuan saya. Inilah langkah dasar untuk menjadi manusia unik versi saya.

Satu hal yang masih mengganjal dalam pikiran ini, jika saya sudah menjadi orang yang unik seutuhnya mungkin saya tidak akan menulis mengenai catatan pemikiran ini. Jika saya manusia yang unik seutuhnya, mungkin waktu yang diberikan Tuhan saya gunakan tidak seperti orang pada umumnya. Tapi apa yang terjadi, ternyata saya masih menjadi orang-orang yang aktifitasnya masih dianggap sama dengan sebagian besar orang lain. Sebagian waktu saya habiskan hampir sama dengan waktu yang dihabiskan oleh orang lain.

Meskipun saya belum menemukan batasan unik yang saya inginkan sampai dimana. Unik dalam bayangan saya yaitu bisa seperti pengusaha, dimana orang pada umumnya bekerja untuk orang lain, kalau saya ingin banyak orang lain yang bekerja untuk saya. Disaat orang umumnya berdebar-debar menunggu gaji bulanan, kalau saya ingin berdebar-debar mengatur pemberian gaji bulanan untuk orang yang bekerja pada saya.

Namanya juga hidup, terkadang apa yang kita inginkan dan apa yang kita cita-citakan belum sesuai dengan harapan. Saya sebagai muslim sangat percaya bahwa semua yang terjadi dalam kehidupan sudah diatur Tuhan dan pastinya merupakan yang terbaik dari Tuhan. Meskipun menurut saya menjadi orang yang unik itu baik, tapi belum tentu baik menurut Tuhan. Begitu juga, kadang hal yang menurut kita suatu hal yang buruk atau gagal, justru hal itulah yang terbaik untuk kita. Dalam menjalani hidup ini saya selalu berusaha untuk senantiasa bersyukur dan berpikir positif.

Sudah seperti yang saya duga, dengan kita membiasakan diri bersyukur dan berpikir positif, kita akan mendapatkan rejeki dan kebahagiaan dari arah yang tidak kita duga-duga. Hal ini memang benar terjadi dalam kehidupan saya, meskipun saya belum menjadi manusia unik seutuhnya, tapi setidaknya saya unik karena saya dengan ikhlas mengamalkan ilmu pengetahuan. Saya unik karena saya sudah berkecimpung dalam berbagai kajian dan penelitian untuk kepentingan masyarakat. Saya unik karena bisa mengabdikan diri dengan ilmu yang saya punya untuk masyarakat. Secara komprehensif, saya unik karena ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Para pembaca bisa menebak apa profesi saya sekarang ???.

Perjalanan untuk menjadi manusia unik seutuhnya masih panjang. Ikhtiar, doa dan selalu bersyukur disertai selalu berpikir positif inilah yang akan saya pegang dengan erat. Semoga Tuhan selalu memberkati dan memberikan jalan untuk kita semua.

Menulis sebagai Kebutuhan Hidup

Oleh:
Priyono Putra Laxboxs

Profesi sebagai penulis bagi sebagian orang merupakan impian dan cita-cita, tidak terkecuali saya. Banyak sudah bukti yang sudah tertoreh bahwa banyak penulis yang berhasil baik dari dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri. Tidak sedikit juga orang yang menjadikan profesi sebagai penulis sebagai tumpuan hidup keluarga.

Masih ingat kesuksesan novel laskar pelangi ?. Atau mungkin ayat-ayat cinta ?, pasti sudah tidak asing lagi bukan ?. Tidak dapat kita pungkiri, tulisan-tulisan tersebut mampu mengantarkan penulisnya menjadi orang yang karirnya sangat diperhitungkan. Anda ingin juga seperti mereka bukan ?.

Setiap orang mempunyai alasan sendiri untuk menulis. Mulai dari yang berlandaskan penyaluran kebutuhan akan hobi sampai yang bertujuan untuk komersil. Uang memang bukan segalanya, tapi realitanya adalah hampir semua aspek dalam kehidupan di dunia ini membutuhkan uang.

Berbagai alasan latar belakang menulis tersebut merupakan beberapa langkah lebih maju dibandingkan dengan orang yang tidak pernah menulis. Sebetulnya jika kita mampu menelaah kehidupan kita ke belakang, tentu aktifitas kegiatan kita pasti berhubungan dengan yang namanya menulis. Masih ingat ketika kita menjawab soal ujian isian singkat dan soal uraian ketika sekolah dulu ?. Kita dilatih menyusun kata demi kata yang saling menyambung membentuk kalimat-kalimat yang bermakna yang dapat kita pahami maksud dan tujuannya bukan ??. Tanpa kita sadari dari sanalah kita punya kemampuan untuk menjadi seorang penulis. Tinggal kemauan dan tekad yang sungguh-sungguhlah yang akan mengantarkan anda menjadi seorang penulis profesional.

Saya mungkin agak berbeda jika ditanya alasan saya aktif menulis. Meskipun terkesan agak idealis tapi memang itulah hal yang benar-benar saya rasakan. Menulis bagi saya merupakan panggilan hati, menulis sudah menjadi bagian dari jiwa yang sudah sulit untuk dipisahkan.

Menulis membuat saya bisa menikmati indahnya hidup. Sungguh lega rasanya jika saya sudah berhasil menuliskan ide dan curahan pemikiran. Anda bisa membayangkan bahagianya bukan ketika anda bisa liburan ke tempat wisata. Justru dengan menulis saya merasakan sedang berlibur ke tempat wisata impian. Mungkin anda akan menyangka saya sebagai orang yang mengada-ada, tapi itulah yang saya rasakan. Saya akan terus menulis… menulis… dan menulis…. karena menulia bagi saya adalah kebutuhan jiwa yang harus dipenuhi. Bagaimana dengan anda ?

Terimakasih buat buku “Kekuatan Pena”  yang telah banyak memberikan inspirasi

Indahnya Bersyukur

Pagi yang cerah untuk hari yang indah. Wah, memang pagi ini benar2 indah. Udara pagi yang terasa sangat segarnya dengan ditemani kicauan burung dipagi hari yang terdengar begitu menenangkan hati.

Terimakasih ya Allah atas kesempatan yang masih engkau berikan untuk hamba. Sungguh luar biasa nikmat yang telah engkau berikan kepada hamba. Saking banyak dan besarnya nikmat hamba tidak mampu untuk menghitungnya.

Dengan bersyukur kepadamu, hati ini merasa sangat tentram dan damai. Buatlah hati ini untuk senantiasa bersyukur padamu ya Allah. Jadikanlah hamba termasuk kedalam golongan orang2 yang pandai mensukuri nikmatmu. Dengan semangat yang membara, mari kita isi aktifitas hari ini dengan semangat ibadah pada Allah. Ditulis oleh Priyono, S.Pt, M.Si

Membuka lembaran baru di tahun 2012

Hari ini adalah hari pertama di tahun 2012. Setelah kemaren lembaran lama di tahun 2011 ditutup. Kini saatnya membuka lembaran baru ditahun 2012. Semoga di tahun yang baru ini kehidupan kita akan lebih baik dibandingkan dengan kehidupan ditahun sebelumnya. Aku sudah mempunyai impian dan rencana-rencana yang telah kupersiapkan untuk mengisi dilembaran baru ini. Intinya kita harus punya rencana, setelah itu lakukan dan kerjakan rencana-rencana kita. Sukses sedang menunggu kita. Teruslah berusaha dan berdoa.